Puji dan syukur
kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nyalah kami
dapat merampungkan makalah yang
berjudul Teori akuntansi dan perumusannya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen kami, Cut Hamdiah.yang telah memberi tanggung jawab kepada kami untuk menyusun makalah ini. Tak lupa kami juga berterima kasih kepada seluruh keluarga mahasiswa
Fakultas Ekonomi khususnya jurusan akuntansi yang telah banyak membantu dan
memberikan bantuan.
Kami berharap agar makalah ini dapat berguna dalam
membantu mahasiswa tahun ajaran berikutnya agar dapat memahami materi mengenai
kewajiban lancar, kontinjensi, dan penggajian.
Makassar, 15 April 2016
.…… Penulis……..
DAFTAR
ISI
BAB
I
Akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan masyarakat. Pada periode
pertama akuntansi hanyalah bentuk record-keeping yang sangat sederhana,
maksudnya hanyalah bentuk pencatatan dari apa saja yang terjadi dalam dunia
bisnis saat itu. Periode kedua merupakan penyempurnaan dari periode pertama,
dikenal dengan masa lahirnya double-entry bookkeeping. Pada periode terakhir
banyak sekali perkembangan pemikiran akuntansi yang bukanlagi sekedar masalah
debit kiri – kredit kanan, tetapi sudah masuk ke dalam kehidupan masyarakat.
Perkembangan teknologi yang luar biasa juga berdampak pada perubahan ilmu
akuntansi modern Pengguna akuntansi juga bervariasi, dari yang sekedar memahami
akuntansi sebagai: 1) alat hitung menghitung; 2) sumber informasi dalam
pengambilan keputusan; 3) sampai ke pemikiran bagaimana akuntansi diterapkan
sejalan dengan (atau sebagai bentuk pengamalan) ajaran agama. Bila dihubungkan
dengan kelompok usaha kecil dan menengah tampaknya pemahaman terhadap akuntansi
masih berada pada tataran pertama dan kedua yaitu sebagai alat
hitung-menghitung dan sebagai sumber informasi untuk pengambilan keputusan.Informasi
akuntansi merupakan alat yang digunakan oleh pengguna informasi untuk
pengambilan keputusan terutama oleh pelaku bisnis. Dimana informasi akuntansi
diharapkan dapat didefinisikan sebagai sistem informasi yang bisa mengukur dan
mengkomunikasikan informasi keuangan tentang kegiatan ekonomi.Informasi
akuntansi sangat diperlukan oleh pihak manajemen perusahaan dalam merumuskan
berbagai keputusan dalam memecahkan segala permasalahan yang dihadapi
perusahaan. Informasi akuntansi yang dihasilkan dari suatu laporan keuangan
berguna dalam rangka menyusun berbagai proyeksi, misalnya proyeksi kebutuhan
uang kas di masa yang akan datang.
Dengan menyusun proyeksi tersebut secara tidak langsung akan mengurangi
ketidakpastian, antara lain mengenai kebutuhan akan kas.Informasi akuntansi
berhubungan dengan data akuntansi atas transaksi – transaksi keuangan dari
suatu unit usaha, baik usaha jasa, dagang maupun manufaktur. Supaya informasi
akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajer atau pemilik usaha, maka informasi
tersebut disusun dalam bentuk-bentuk yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan.Arus
informasi akuntansi keuangan dari perusahaan kecil sangat bermanfaat untuk
mengetahui bagaimana perkembangan usaha perusahaan,bagimana struktur modalnya,
berapa keuntungan yang diperoleh perusahaan padasuatu periode tertentu. Holmes
dan Nicholls (1989) mengungkapkan bahwa informasi akuntansi yang banyak
disiapkan dan digunakan perusahaan kecil dan menengah adalah informasi yang
diharuskan menurut undang-undang atau peraturan (statutory).Selain itu,
informasi akuntansi yang seharusnya dibutuhkan oleh manajemen perusahaan kecil
dan menengah dalam pengggunaan informasi akuntansi sangat terbatas sekali.
Banyak kelemahan dalam praktik akuntansi pada perusahaan kecil. Kelemahan
tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain pendidikan dan overload
standar akuntansi yang dijadikan pedoman dalam penyusunan pelaporan keuangan.
Dari uraian tersebut jelas bahwa industri menengah banyak mengalami kesulitan
dalam memahami informasi akuntansi dengan baik. Padahal dengan semakin ketatnya
persaingan bisnis dalam era globalisasi ekonomi, hanya perusahaan yang memiliki
keunggulan kompetitif yang akan mampu memenangkan persaingan. Keunggulan
tersebut diantaranya adalah kemampuan dalam mengelola berbagai informasi,
sumber daya manusia, alokasi dana,penerapan teknologi, sistem pemasaran dan
pelayanan. Sehingga manajemen perusahaan yang profesional merupakan tuntutan
yang harus segera dipenuhi untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan
perusahaan secara baik. Melihat begitu banyak peranan dan manfaat informasi akuntansi
dalam menciptakan arus informasi keuangan guna menunjang kelangsungan hidup
(going concern) industri menengah.
a. Menjelaskan metode-metode dan
pendekatan yang dapat digunakan dalam merumuskan teori akuntansi
b. Menjelaskan bagaimana perumusan teori
akuntansi di Indonesia.
Teori akuntansi memberikan
seperangkat prinsif yang logis, saling terkait, yang menbentuk kerangka umum,
dan dapat dipakai sebagi acuan untuk menilai dan mengembangkan praktek
akuntansi. Yang berfungsi Sebagi pedoman bagi lembaga penyusun standar
akuntansi, Memberi kerangka acuan dalam menyelesaikan masalah akuntansi yang
tidak ada standar resminya, Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca
terhadap informasi yang di sajikan dalam laporan keuangan, Agar laporan
keuangan dapat diperbandingkan dan Memberikan kerangka acuan dalam menilai
prosedur dan praktek akuntansi.
Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori
akuntansi sebagai berikut:
- Menjadi
pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.
- Memberikan
kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
- Menentukan
batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan keuangan.
- Meningkatkan
pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan
laporan keuangan.
- Meningkatkan
kualitas dapat diperbandingkan.
Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang
komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia
membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar,
definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau
metode-metode.
Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut :
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul.
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul.
Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan
dapat:
- Memberikan
kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai.
- Teori
akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi
,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat.
Oleh karena itu
tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada teori
akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori
akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan
pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain.
American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For
External Reports yang menyebutkan bahwa :
- Tidak
ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi
keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya.
- Di
dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi
kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan
persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.
Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi
ansich,harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang
relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam
menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.
Godfrey dkk (1992) membuat periodisasi teori
akuntansi sebagai berikut:
1.
Pre-theory
period (1492-1800)
Peragalo mengemukakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang dirumuskan sejak
Pacioli sampai pada awal abad ke-19. kalaupun ada saran-saran atau
pertanyaan-pertanyaan belum dapat digolongkan sebagai teori atau pernyataan
yang sistematis.
2.
General
scientific period (1800-1955)
Dalam periode ini sudah ada pengimbangan teori yang penekanannya baru berupa
penjelasan terhadap praktek akuntansi. Di sini sudah ada kerangka kerja untuk
menjelaskan dan mengembangkan praktek akuntansi. Akuntansi dikembangkan
berdasarkan metode empiris yang mengutamakan pengamatan atas kenyataan
sehari-hari atau realitas bukan didasarkan pada logika. Laporan AAA ”A
Tentative Statement of Accounting Principles Affecting Corporate Reports pada
tahun 1938 serta laporan AICPA tentang A Statement of Accounting Principle
(Sanders, Hatfield dan Moore) merupakan dua contoh perumusan teori akuntansi
berdasarkan metode empiris atau disebut era general scientific ini.
3.
Normative
period (1956-1970)
Dalam periode ini perumus teori akuntansi mencoba merumuskan “norma-norma” atau
“praktek akuntansi yang baik”. Kalau dalam periode sebelumnya menekankan kepada
”APA” yang terjadi dalamperiode ini ”Bagaimana seharusnya” dilakukan, ”What
should be”. Pada periode ini muncul kritik terhadap konsep ”historical cost”
dan pendukung adanya ”conceptual framework”. Beberapa terbitan laporan pada era
ini adalah: An Inquiry into the Nature of Accounting oleh Goldberg yang
diterbitkan pada tahun 1965, AAA menerbitkan A Statement of Basic Accounting
Theory.
4.
Specific
Scientific Period (1970-sekarang)
Periode ini disebut juga “positive era”. Di sini teori akuntansi tidak cukup
hanya dengan sifat normatif tetapi harus bisa diuji kebenarannya. Norma dinilai
subyektif jadi harus diuji secara positif. Pendekatan normatif dikritik karena:
·
Teori
normatif tidak melibatkan pengujian hipotesa.
·
Teori
normatif didasarkan pada pertimbangan subyektif.
Karena teori normatif dianggap merupakan pendapat pribadi yang subyektif maka
tidak bisa diterima begitu saja harus dapat diuji secara empiris agar memiliki
dasar teori yang kuat. Pada periode ini data empiris sudah banyak tersedia
kemudian teknik-teknik statistik dan teknik yang menggunakan disiplin lain
untuk melakukan pengujian sudah demikian banyak sehingga memudahkan melakukan
pengujian. Tujuan dari pendekatan teori akuntansi positif adalah untuk
menerangkan dan meramalkan praktek akuntansi. Salah satu contoh dalam
penggunaan teori positif ini adalah hipotesa ”bonus plan”. Hipotesa ini
menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka
akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat
menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi. Dalam penyusunan laporan keuangan
manajemen tentu akan memilih standar akuntansi yang dapat menaikkan laba atau
bonus mereka. Teori ini akan dapat menjelaskan atau memprediksi prilaku
manajemen dalam mana bonus plan diberlakukan.
Watts dan Zimmerman pendukung konsep ini dalam bukunya Positive Accounting
Theory menyatakan bahwa keuntungan pendekatan ini adalah bahwa regulator bisa
meramalkan konsekuensi ekonomis dari berbagai kebijakan atau praktek akuntansi.
Menurut Godfrey dkk pada akhir-akhir ini ada kecenderungan munculnya perbedaan
antara Riset Academics dan Riset Profesional yang sebelumnya dinilai seragam.
Riset Academics tetap dalam pendekatan positif yang umumnya menekankan pada
peran dan pengaruh informasi akuntansi sedangkan Profesional agak condong pada
pendekatan normatif yang umumnya menekankan upaya untuk menyeragamkan praktek
akuntansi agar lebih bermanfaat bagi praktisi.
Merumuskan teori akuntansi atau dengan kata lain melakukan penelitian akuntansi
harus memiliki metode. Belkaoui dan Godfrey mengemukakan dalam literature
dikena beberapa metode berikut ini.
1.
Metode
Deskriptif (Pragmatic)
Dalam metode ini akuntansi dianggap sebagai seni yang tidak dapat dirumuskan,
maka metode perumusan teori akuntansi harus bersifat menjelaskan atau descriptive
dan menganalisis praktik yang ada dan diterima sekarang.
2.
Psychological
Pragmatic
Di sini diamati reaksi dari pemakai laporan keuangan terhadap output akuntansi
laporan keuangan yang disusun dari berbagai aturan, standar, prinsip atau
pedoman. Bidang ini dapat juga disebut behavioral accounting.
3.
Metode
Normatif (1950-1960)
Disini akuntansi dianggap sebagai norma peraturan yang harus diikuti tidak
peduli apakah berlaku atau dipraktikan sekarang atau tidak.
4.
Metode
Positive (1970)
Suatu metode yang diawali dari suatu metode ilmiah yang sedang berlaku atau
diterima umum. Berdasarkan teori ini, dirumuskan problem penelitian untk
mengamati perilaku atau fenmena nyata yang tidak ada dalam teori.
Menurut Godfrey, dalam mengaitkan antara teori dengan kenyataan , dikenal tiga
jenis hubungan, yaitu
·
Syntactic
Teori
dirumuskan dengan garis logis. Hubungan itu dirumuskan dalam bentuk aturan
seperti aturan bahasa, aturan matematik, dan lain sebagainya.
·
Semantic
Teori
menghubungkan konsep dasar dari suatu teori ke objek nyata.hubungan ini
dituangkan dalam bentuk aturan yang sesuai atau definisi operasional. Semantic
menyangkut hubungan kata, tanda, atau symbol dari kenyataan sehingga teori itu
lebih mudah dipahami, realistic, dan berarti.
·
Pragmatic
Tidak
semua teori memiliki aspek pragmatis. Disini pragmatis itu berkaitan dengan
pengaruh kata-kata, symbol terhadap manusia. Akuntansi dianggap memiliki
kemampuan mempengaruhi perilaku manusia.
Teori harus mampu merumuskan kebenaran. Oleh karena itu
teori harus selalu diuji. Ada 3 kriteria atau pihak atau sumber yang memiliki
wewenang dalam mennetukan kebenaran atas suatu teori, yaitu:
·
Dogmatic
Kebenaran
dikatakan benar karena disampaikan oleh ahli yang memenang memiliki wewenang
untuk menyampaikan kebenaran dan ini tidak perlu diuji lagi. Keyakinan pada
kebenaran ini hanya berdasar pada kepercayaan, keyakinan, atau iman seseorang.
Misalnya keyakinan beragama, charisma seseorang, jabatan, dan lain sebagainya.
·
Self
evidence
Kebenaran
disampaikan dari suatu teori yang dibuktikan oleh pengetahuan umum, pengamatan,
atau pengalaman.
·
Scientific
Kebenaran
disampaikan dari suatu teori yg dibuktikan lewat metode ilmiah. Teori
dirumuskan, diuji, dan seterusnya berulang secara terus-menerus.
Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi.
Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan
dalam perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :
Ø Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik
di lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk
menyelesaikan persoalan secara praktis.
Ø Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
Ø Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip
akuntansi) dan selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi
mengenai hal yang dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan
struktur akuntansi dimana dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan
postulat, kemudian prinsip, dan akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau
standar akuntansi.
Ø Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran
khusus dan akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau
berulang (informasi akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan
prinsip akuntansi). Tahapan yang dilalui adalah:
- Mengumpulkan
semua observasi
- Menganalisis
golongan observasi
- Penarikan
kesimpulan umum
- Pengujian
kesimpulan umum
Ø Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan,
pemilikan dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam
perumusan teori akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang
berkaitan secara adil.
Ø Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak
social dari teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai
langsung, tetapi juga masyarakat secra keseluruhan.
Ø Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control
perilaku indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi.
Dengan demikian, pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada
ekonomi nasional. Dapat disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus
dapat menggambarkan realitas ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi
harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori
akuntansi. Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang
menganggap akuntansi adalah sebagai suatu system yang terpadu dalam proses
komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa yang perlu dan disajikan oleh
perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat menggunakannya dalam proses
pengambilan keputusan.
Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural
approach, yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi
akuntansi, pragmatic, nontheoritical approach, theory of account approach yang
melihat akuntansi dari aspek hubungan antara perkiraan yang dibangun dari dasar
teori double entry.
Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan
teori atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori
atau standar akuntansi Amerika atau yang terakhir dari IASC (International
Accounting Standard Committee) sebagai dasar pengembangan akuntansi di tanah
air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan standar pemeriksaaan masih
mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari Amerika atau IASC
dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi
akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh
dasar teori akuntansinya.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial
Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini
mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard),
namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi.
Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru
sebagian (harmonisasi).
Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional
yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan
adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar
dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan, mempermudah
dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan pelanggan,
supplier, investor, dan kreditor.
Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan
budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara,
perbedaan kepentingan antara perusahaan multinasional dengan perusahaan
nasional yang sangat mempengaruhi proses harmonisasi antar negara, serta
tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.
Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara
sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara
variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat
menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori
akuntansi, ada beberapa metode yang dapat dipergunakan yaitu metode deskriptif
(pragmatic), psichological pragmatic, metode normatif dan metode
positive.
Dalam Merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full
adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial
Reporting Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini
mengacu pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard),
namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi.
Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru
sebagian (harmonisasi).
Elisabet
Dian Premanasari
18
Februari 2009
harahap,
sofyan syafri. 2007. “Teori Akuntansi edisi revisi”. Jakarta: Grafindo
0 komentar:
Post a Comment