Tuesday, 13 March 2018

MAKALAH METODE PENCIPTAAN (SENI KRIYA)


1.      Metode Penciptaan
Dalam upaya menciptakan karya seni ada beberapa metode yang ditawarkan oleh beberapa ahli. Dalam proses penciptaan karya seni kriya kayu ini pengkarya menggunakan metode tiga tahap enam langkah. Menurut Gustami SP proses penciptaan sebuah karya seni dapat dilakukan secara intiuti, tetapi dapat pula ditempuh melalui metode ilmiah yang direncanakan secara seksama, analitis, dan sistematis. Dalam konteks metodologis, menurut Gustami SP terdapat tiga tahap enam langkah dalam penciptaan sebuah karya seni, yaitu eksplorasi, perancangan dan perwujudan.
a.       Tahap Eksplorasi
Eksplorasi merupakan tahap awal dalam proses penciptaan seni kriya, yaitu aktivitas kreatif  dari individu dalam upaya menyelidiki serta menjajaki sesuatu yang tampak. Segala sesuatu adalah persepsi dan kemampuan kita dalam melakukan tindakan positif dipengaruhi secara langsung oleh bagaimana dan apa yang kita lihat (M. Dwi Maryanto, 2004: 33). Maka dari itu dilakukanlah langkah-langkah pencarian data mengenai speaker bambu bluetooth tersebut, yang meliputi aktivitas penjelajahan dalam penggalian sumber ide dengan langkah identifikasi objek yang akan diangkat, perumusan bentuk dan masalah sosial yang menjadi subject matter, penelusuran, penggalian, pengumpulan data dan referensi, di samping pengembaraan dan perenungan jiwa mendalam. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan dan analisis data untuk mendapatkan sampel penting konsep pemecahan masalah secara teoritis, yang hasilnya dipakai sebagai dasar perancangan.
Tahap eksplorasi dilakukan dengan mengumpulkan data studi lapangan, studi pustaka, kemudian dilakukan juga pengumpulan data acuan visual dari buku, majalah, katalog-katalog, video, dan internet yang berkaitan dengan speaker bambu bluetooth yang menjadi ide gagasan dalam penciptaan tugas  ini. Di antaranya adalah bentuk, sifat, dan keberadaan speaker bambu bluetooth yang mendekati konsep penciptaan, serta dapat dijadikan sebagai karya pembanding.
b.      Tahap Perancangan
Perancangan dibangun berdasarkan perolehan hasil analisis yang dirumuskan, diteruskan visualisasi gagasan dalam bentuk sketsa alternatif, kemudian ditetapkan pilihan sketsa terbaik sebagai acuan reka bentuk atau dengan gambar teknik yang berguna bagi perwujudannya, sehingga tahap perancangan tersusun secara terstruktur dan sistematik (Gustami Sp, 2007: 230). Adapun tahap-tahap dalam penciptaan tugas ini adalah sebagai berikut:
1)      Sketsa Alternatif
Setelah melakukan pengamatan baik secara langsung maupun tidak langsung yang akan divisualkan, dilakukan proses membuat desain alternatif. Desain alternatif berupa sketsa bebas dan dilanjutkan ke dalam bentuk rancangan atau desain. Desain alternatif mengambarkan bentuk karya yang akan diwujudkan, namun baru berupa goresan di atas kertas. Di bawah ini merupakan desain alternatif yang diajukan:
2)      Desain Terpilih
            Desain terpilih diambil dari desain alternatif yang sebelumnya diajukan dan diseleksi untuk dipilih satu desain dari tiga desain alternatif kemudian ditetapkan menjadi desain terpilih. Desain yang terpilihlah yang kemudian diwujudkan menjadi karya yang berdasarkan keselarasan bentuk, keseimbangan, bahan, teknis pembuatan dan konstruksi karya.
3)      Perwujudan Karya
Perwujudan karya seni kriya adalah buah dari pengalaman estetik,  pengetahuan dan pengamatan yang dilakukan terhadap perkembangan seni kriya hingga saat ini. Dalam perkembangannya, seni kriya yang semula dipandang sebagai seni yang hanya mengutamakan fungsi praktis, kini telah beralih menjadi media ekspresi pribadi. Perkembangan tersebut tidak hanya berupa wacana, namun juga tercermin melalui aplikasi teknik dan penggabungan media. Sehubungan dengan perkembangan tersebut, maka dalam penciptaan karya seni kriya tugas ini, dirasakan cukup relevan atas penggabungan media bambu dan elektronik yang dilakukan. Adapun tahap-tahap perwujudan adalah sebagai berikut:
2.      Bahan, Alat, dan Teknik

1)      Bahan
Bahan merupakan hal terpenting untuk menentukan hasil akhir dalam pembuatan karya, bahan berkualitas baik dapat menentukan pencapaian bentuk yang maksimal, dapat bertahan dalam waktu lama dan memberi kesan estetik yang terlihat dari segi kualitas dari bahan itu sendiri.
a)      Bambu
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah bambu batangan yang berdiameter 30cm dan 7 cm yang dijadikan kerangka karya. Bambu batangan ini termasuk bahan yang mudah di bentuk untuk membuat visual speaker tersebut.
b)      Kayu
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah kayu berukuran 0.5 cm digunakan untuk penutup bambu, sehingga terbentuk wujud visual speaker bambu. kayu ini  mudah dibentuk dalam proses penggarapan karya.
c)      Speaker
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah speaker berdiameter 5.5 cm digunakan sebagai audio, sehingga menjadi pengeras suara.
d)     Saklar
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah saklar yang berfungsi sebagai tombol on/off karya.
e)      Bluetooth Receiver
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah bluetooth receiver digunakan sebagai media penerima suara dari smartphone.
f)       Baterai
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah baterai berfungsi sebagai penyimpan arus listrik.
g)      Lass Wall
Bahan pokok yang dipakai dalam proses perwujudan karya tugas ini adalah lass wall berfungsi sebagai peredam suara speaker.

2)      Alat

a)         Mesin pemotong
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah mesin pemotong yang berfungsi untuk memotong bambu dan kayu.
b)         Mesin scrol
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah mesin scrol digunakan untuk membuat motif di kayu.
c)         Mesin bor
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah mesin bor yang berfungsi untuk melubangi bambu
d)        Solder
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah solder fungsi alat ini untuk penghubung alat alektronik.
e)         Gun lem tembak
Alat yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah gun lem tembak digunakan untuk penguat elektronik di bambu.

3)      Teknik

a)         Potong
Teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah teknik pemotongan di gunakan untuk memotong bambu dan kayu.
b)         Bor
Teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah teknik bor digunakan untuk melubangi bambu.
c)         Scrol
Teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah teknik scrol digunakan untuk membuat motif di kayu.
d)        Solder
Teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah teknik solder digunakan untuk penghubung alat elektronik.
e)         Lem
Teknik yang digunakan dalam proses pembuatan karya ini adalah teknik lem digunakan untuk merekatkan bahan elektronik pada bambu.
3.      Proses Pembuatan Karya

a.       Potong bambu dan kayu sesuai ukuran, belah bambu menjadi dua bahagian dan bor bambu untuk di tempatkan saklar dan tempat charger baterai, buatkan motif pada kayu dan potong dengan mesin scrool sesuai dengan desain.
b.      Solder speaker, amplifer, charger, saklar, baterai  bluetooth hingga terhubung satu sama lain. Lakukan pengecekan sehingga berfungsi dengan baik.
c.       pasang saklar, charger, baterai, amplifer, bluetooth, lass wall dan speaker kedalam bambu yang telah di tentukan tempatnya, kemudian rekatkan menggunakan gun lem tembak.
d.      Tutup kembali kedua belah bambu menjadi satu bagian, tutup kedua ujung bambu menggunakan kayu motif dan rekatkan menggunakan baut.
Finishing
Finishing merupakan proses akhir dari penggarapan sebuah karya. Prosesfinishing ini merupakan bagian penting dalam proses penciptaan karya seni, sebuah karya tidak dianggap selesai sebelum melalui proses finishing.
Bahan finishing yang akan dipakai pada tugas akhir ini adalah pernis. Bahan tesebut merupakan bahan finishing yang kualitasnya cukup baik untuk melindungi bambudan kayu dari goresan, selain itu juga sangat cocok digunakan untuk bahan berbasis bambu dan kayu.
Alasan pemilihan bahan finishing ini karena cat bahan ini cepat kering dan bisa diaduk menjadi satu sehingga memberi kesan halus dan tahan lama.


0 komentar:

Post a Comment