Tuesday, 13 March 2018

TOKOH TOKOH AKUNTANSI DI INDONESIA


Tokoh Akuntansi di Indonesia   

1.      Dr. Laurence A. Manullang, MM, SE
Dr. Laurence A. Manullang, MM, SE merupakan salah satu tokoh akuntansi di Indonesia yang lahir di Porsea, Sumatera Utara pada 12 September 1941. Beliau kuliah pada tahun 1970 Ilmu Sosial  1 IKIP Medan, Ek. Perusahaan, dan pada tahun 1994 dilanjutkan kuliah di  STIE  IBEK di Jakarta – jurusan Akuntansi, S1.
Selain itu beliau juga kuliah di STIE , IBEK di Jakarta , bagian  Keuangan, Program Magister management S2, pada tahun 1996 dan pada tahun 2004 kuliah di Universitas,Persada Indonesia/YAI,Pasca Sarjana/S3.dan banyak lagi gelar pendidikan yang beliau dapat baik di luar maupun dalam negeri dan gelar penunjang program pendidikan.

2.      Drs. Achamad Djunaidi, Ak
Drs. Achamad Djunaidi yang merupakan tokoh akuntansi dari Indonesia dan juga mantan Direktur Utama PT Jamsostek ini lahir di Lubuk Linggau pada tanggal 12 Juni 1943 dan sekarang tinggal di Jakarta Barat, Lubuk, Linggau. Beliau merupakan tamatan dari Fakultas Hukum di Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1962-1964. Kemudian pada tahun 1966 beliau melanjutkan studynya  di Akademi Ajun Akuntansi, Bandung. Selain itu beliau juga berkuliah di Institut Keuangan dengan jurusan Akuntansi.

3.      Bambang Sudibyo
Mantan menteri Keuangan periode 1999 – 2000 dan Menteri Pendidikan Nasional 2004 – 2009 ini adalah seorang akuntan. Ia lulus dari departemen Akuntansi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1977 dan memperoleh predikat Guru Besar (Profesor) dari UGM di tahun 2001.

4.      Helmy Yahya
Pembawa acara terkenal dan raja “reality show” ini adalah lulusan terbaik STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Program Diploma III dan IV. Selain itu, ia adalah pemegang gelar Master of Profesional Accounting dari University of Miami (Florida).

5.      Muhammad Hatta (Bung Hatta) 
Tokoh ekonomi ini sepertinya merupakan tokoh ekonomi yang paling berpengaruh terhadap perkembangan ekonomi negara Indonesia. Beliau mendirikan satu badan usaha yang berlandaskan azas kekeluargaan dalam sistem pengelolaannya, atau yang sekarang ini sering kita sebut dengan Koperasi. Oleh karenanya, sebagai simbol penghormatan, Bung Hatta mendapatjulukan sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Sebagai seorang ekonom, Bung Hatta memulai kiprahnya pada usia yang sangat muda, 15 tahun. Ia tergabung dalam satu organisasi bernama Jong Sumatranen Bond sebagai seorang bendahara. Kemudian pada 1922, Bung Hatta kembali ‘mengibarkan sayapnya’ didunia perekonomian Indonesia. Pada saat itu, ia kembali tergabung dalam satu organisasi bernama Indische Vereeniging, dan juga menjabatsebagai bendahara.
6.      Prof. Dr. Soemitro Djojohadikoesoemo 
Beliau adalah seorang pendidikdi bidang ekonomi. Padamasa  pemerintahan presiden Soeharto, ada beberapa murid beliau yang menjabat sebagai menteri. Seperti, Ali Wardhana, Widjojo Nitisastro, dan JB Sumarlin. Pada pemerintahan Indonesia, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Riset dan Teknologi.
7.      Syahril Sabirin  
Beliau pernah menjabat sebagai Gubernur BankIndonesia. pada masa jabatannya, Syahril mengalami banyaksekali permasalahan, salah satunya yang terberat adalah ketika ia dipaksa mundur dari kursikepemimpinan BI. Syahril juga sangatmenentang tindak korupsi, sama halnya dengan tokoh-tokoh ekonomi Indonesia yang lain. Kiprahnya di dunia internasional juga tidak perlu diragukan. Beliau pernah menjabat di Bank Dunia selama tiga tahun sebagai Senior Financial Economist untukwilayah negara Timur Tengah dan Afrika.
8.      Boediono Boediono 
Menjabat sebagai Wakil Presiden Periode2009-2014, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, Boediono pernah menjabatsebagai Gubernur Bank Indonesia, dan berbagai jabatan menteri yang tentu saja masih berhubungan dengan dunia perekonomian Indonesia. Pada saat menjabatsebagai Menteri Keuangan pada 2001, Boediono bisa membawa Indonesia bisa bebas dari bantuan Dana Moneter Internasional. Bersama dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Dorodjaton Kuntjoro Jakti. Boediono merupakan tokoh ekonomi yang dinilai pintar dalam mengelola ekonomi makro.
9.      Sri Mulyani Indrawati 
Beliau sepertinya merupakan tokoh ekonomi wanita satu-satunya yang dimiliki Indonesia. Meskipun demikian, pemikirannya mengenai ekonomi tidak bisa diremehkan. Beliau juga terpilih sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak2010. Menurut sebuah majalah bertarafInternasional, Sri Mulyani menjadi tokoh wanita urutan ke-23 yang paling berpengaruh di dunia. Pemikiran para tokoh ekonomi Indonesia, rupanya juga membawa pengaruh bagi dunia internasional, seperti yang terjadi pada Syahril Sabirin dan Sri Mulyani Indrawati. Sumbangan mereka terhadap negara Indonesia juga tidakbisa dikatakan sedikit.
10.  Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim
Ia merupakan seorang pakar ekonomi, dosen, penulis, pengusaha, dan peneliti senior Indonesia. Ia dikenal luas sebagai ahli marketing, moneter, dan manajemen. Sepanjang hidupnya, Panglaykim banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Ia juga aktif di Center for Strategic and International Studies (CSIS) sebagai anggota Dewan Direktur.Ia juga merupakan ayah kandung dari Mari Elka Pangestu. Pang Lay Kim wafat pada tahun 1986 di Jakarta.
11.  Prof. Dr. Emil Salim
     Ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia ini juga merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan internasional. Ia adalah tokoh lingkungan hidupinternasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan pada 25 Januari 2010 dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketuanya. Emil Salim adalah tokoh paling senior yang menjabat di pemerintahan dan merupakan sedikit di antara tokoh tiga zaman yang masih aktif berkarier hingga saat ini.
12.  Prof. Dr. Saleh Afiff
     Beliau merupakan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan Indonesia pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998). Ia merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Dia juga pernah menjadi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap wakil ketua Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional pada Kabinet Pembangunan V. Lulusan Universitas California di Berkeley,Amerika Serikat pada tahun 1967 ini terakhir menjadi pengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
13.  Widjojo Nitisastro
Maksud pemikiran Widjojo Nitisastro tentang perkembangan ekonomi dapat diketahui bahwa siklus gelombang turun naiknya ekonomi dunia dalam dasawarsa 1980an merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan ekonomi. Oleh karena itu akan senantiasa dihadapi, juga dalam dasawarsa-dasawarsa akan datang. Namun, 9 Indonesia tidak perlu cemas menghadapinya karena kenyataan sejarah sejak tahun 1960an sampai kini menunjukan bahwa bangsa Indonesia memiliki ketahanan dan kemampuan mengatasi berbagi siklus krisis ekonomi ini. Syarat penting adalah berpegang teguh pada prinsip-prinsip ekonomi dengan inner logic kehidupan ekonomi, mampu mempengaruhi kekuatan ekonomi pasar melalui perencanaan pembangunan yang secara sistematis, gigih dan konskuen diarahkan sasaran pembangunan yang mencakup kepentingan sebagian besar masyarakat kita yang masih tertinggal miskin untuk mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
14.  Prof. Dr. Ali Wardhana
Lahir di Solo Jawa Tengah, 6 Mei 1928. Menyelesaikan studi S1 di fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1958. Kemudian melanjutkan studinya ke University of California di Barkeley dan memperoleh Master of Art pada tahun 1961. Pada tahun 1962, beliau menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan meraih gelar Ph.D juga dari University of California dengan judul desertasi "Monetary Policy in an Underdeveloped Economy: With Special Reference to Indonesia".
Mantan dekan FEUI ini adalah pakar perekonomian Indonesia yang terkemuka dan dipercaya untuk memangku jabatan penting dalam pemerintahan. Beliau pernah menjadi Menteri Keuangan RI selama 15 tahun, yaitu antara tahun 1968-1983. Kemudian menjabat sebagai menko ekonomi, industri dan Pengawasan Pembangunan selama 5 tahun, yaitu antara tahun 1967 sampai 1978. Pada bulan september 1971 beliau terpilih sebagai ketua Bord of Governors Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional untuk periode 1971/1972.
Beberapa karya Ilmiah baik nasional maupun internasional yang telah beliau publikasikan antara lain: "Foreign Exchange and its Implications in Indonesia", ekonomi dan keuangan Indonesia (Oktober 1957); "Beberapa segi transmigrasi spontan di Indonesia", Ekonomi dan Keuangan Indonesia (Februari 1957); "Inflasi dan ketegangan-ketegangan Strukturil", lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1965); "Beberapa catatan mengenai tindakan pemerintah dibidang ekonomi moneter", Seminar KAMI (1966); "Anggaran moneter: Alat Stabilisasi atau Inflasi", Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan(1966), "Economic Development and the Availability of Special Funds", Statement at the Annual Meeting of the Asian Development Bank meeting of the Asian Development Bank (1970).
15.  Rizal Ramli 
Adalah seorang ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Ia pernah menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada Kabinet Persatuan Nasional dimasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. Pengagum Einstein ini sempat menikmati bangku kuliah di jurusan Teknik Fisika - Institut Teknologi Bandung, tetapi akhirnya mendapatkan gelar doktor ekonomi dari Boston University pada tahun 1990. Ia adalah salah satu ahli ekonomi Indonesia yang dipercaya menjadi penasehat ekonomiPBB bersama ekonom Internasional lainnya seperti peraih Nobel Ekonomi, Prof. Amartya Sen dari Harvard University.


0 komentar:

Post a Comment