Tokoh Akuntansi di Indonesia
1.
Dr. Laurence A. Manullang, MM, SE
Dr. Laurence A. Manullang, MM, SE merupakan salah satu
tokoh akuntansi di Indonesia yang lahir di Porsea, Sumatera Utara pada 12
September 1941. Beliau kuliah pada tahun 1970 Ilmu Sosial 1 IKIP Medan,
Ek. Perusahaan, dan pada tahun 1994 dilanjutkan kuliah di STIE IBEK
di Jakarta – jurusan Akuntansi, S1.
Selain itu beliau juga kuliah di STIE , IBEK di Jakarta , bagian
Keuangan, Program Magister management S2, pada tahun 1996 dan pada tahun 2004
kuliah di Universitas,Persada Indonesia/YAI,Pasca Sarjana/S3.dan banyak lagi
gelar pendidikan yang beliau dapat baik di luar maupun dalam negeri dan gelar
penunjang program pendidikan.
2. Drs. Achamad Djunaidi, Ak
Drs. Achamad
Djunaidi yang merupakan tokoh akuntansi dari Indonesia dan juga mantan Direktur
Utama PT Jamsostek ini lahir di Lubuk Linggau pada tanggal 12 Juni 1943 dan
sekarang tinggal di Jakarta Barat, Lubuk, Linggau. Beliau merupakan tamatan
dari Fakultas Hukum di Universitas Sriwijaya, Palembang pada tahun 1962-1964.
Kemudian pada tahun 1966 beliau melanjutkan studynya di Akademi Ajun
Akuntansi, Bandung. Selain itu beliau juga berkuliah di Institut Keuangan
dengan jurusan Akuntansi.
3.
Bambang Sudibyo
Mantan menteri Keuangan periode 1999 –
2000 dan Menteri Pendidikan Nasional 2004 – 2009 ini adalah seorang akuntan. Ia
lulus dari departemen Akuntansi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1977 dan
memperoleh predikat Guru Besar (Profesor) dari UGM di tahun 2001.
4.
Helmy Yahya
Pembawa acara terkenal dan raja “reality
show” ini adalah lulusan terbaik STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) Program
Diploma III dan IV. Selain itu, ia adalah pemegang gelar Master of Profesional
Accounting dari University of Miami (Florida).
5.
Muhammad Hatta (Bung
Hatta)
Tokoh ekonomi ini
sepertinya merupakan tokoh ekonomi yang paling berpengaruh terhadap
perkembangan ekonomi negara Indonesia. Beliau mendirikan satu badan usaha yang
berlandaskan azas kekeluargaan dalam sistem pengelolaannya, atau yang sekarang
ini sering kita sebut dengan Koperasi. Oleh karenanya, sebagai simbol
penghormatan, Bung Hatta mendapatjulukan sebagai Bapak Koperasi Indonesia.
Sebagai seorang ekonom, Bung Hatta memulai kiprahnya pada usia yang sangat
muda, 15 tahun. Ia tergabung dalam satu organisasi bernama Jong Sumatranen Bond
sebagai seorang bendahara. Kemudian pada 1922, Bung Hatta kembali ‘mengibarkan
sayapnya’ didunia perekonomian Indonesia. Pada saat itu, ia kembali tergabung
dalam satu organisasi bernama Indische Vereeniging, dan juga menjabatsebagai
bendahara.
6.
Prof. Dr.
Soemitro Djojohadikoesoemo
Beliau adalah seorang
pendidikdi bidang ekonomi. Padamasa pemerintahan presiden Soeharto, ada
beberapa murid beliau yang menjabat sebagai menteri. Seperti, Ali Wardhana, Widjojo
Nitisastro, dan JB Sumarlin. Pada pemerintahan Indonesia, beliau pernah
menjabat sebagai Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, dan Menteri Riset dan
Teknologi.
7.
Syahril
Sabirin
Beliau pernah menjabat
sebagai Gubernur BankIndonesia. pada masa jabatannya, Syahril mengalami
banyaksekali permasalahan, salah satunya yang terberat adalah ketika ia dipaksa
mundur dari kursikepemimpinan BI. Syahril juga sangatmenentang tindak korupsi,
sama halnya dengan tokoh-tokoh ekonomi Indonesia yang lain. Kiprahnya di dunia
internasional juga tidak perlu diragukan. Beliau pernah menjabat di Bank Dunia
selama tiga tahun sebagai Senior Financial Economist untukwilayah negara Timur
Tengah dan Afrika.
8.
Boediono
Boediono
Menjabat sebagai Wakil
Presiden Periode2009-2014, mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum
menjabat sebagai Wakil Presiden, Boediono pernah menjabatsebagai Gubernur Bank
Indonesia, dan berbagai jabatan menteri yang tentu saja masih berhubungan
dengan dunia perekonomian Indonesia. Pada saat menjabatsebagai Menteri Keuangan
pada 2001, Boediono bisa membawa Indonesia bisa bebas dari bantuan Dana Moneter
Internasional. Bersama dengan Menteri Koordinator Perekonomian, Dorodjaton
Kuntjoro Jakti. Boediono merupakan tokoh ekonomi yang dinilai pintar dalam mengelola
ekonomi makro.
9.
Sri Mulyani
Indrawati
Beliau sepertinya
merupakan tokoh ekonomi wanita satu-satunya yang dimiliki Indonesia. Meskipun
demikian, pemikirannya mengenai ekonomi tidak bisa diremehkan. Beliau juga
terpilih sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia sejak2010. Menurut sebuah
majalah bertarafInternasional, Sri Mulyani menjadi tokoh wanita urutan ke-23
yang paling berpengaruh di dunia. Pemikiran para tokoh ekonomi Indonesia,
rupanya juga membawa pengaruh bagi dunia internasional, seperti yang terjadi
pada Syahril Sabirin dan Sri Mulyani Indrawati. Sumbangan mereka terhadap
negara Indonesia juga tidakbisa dikatakan sedikit.
10. Prof. Dr. Jusuf Pang Lay Kim
Ia
merupakan seorang pakar ekonomi, dosen, penulis, pengusaha, dan peneliti senior
Indonesia. Ia dikenal luas sebagai ahli marketing, moneter, dan manajemen.
Sepanjang hidupnya, Panglaykim banyak berkecimpung di dunia pendidikan. Ia juga
aktif di Center for Strategic and International Studies (CSIS) sebagai anggota
Dewan Direktur.Ia juga merupakan ayah kandung dari Mari Elka Pangestu. Pang Lay
Kim wafat pada tahun 1986 di Jakarta.
11. Prof. Dr. Emil Salim
Ahli ekonomi, cendekiawan, pengajar, dan politisi Indonesia ini
juga merupakan salah seorang di antara sedikit tokoh Indonesia yang berperan
internasional. Ia adalah tokoh lingkungan hidupinternasional yang pernah
menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF),
suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia. Ia
menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan
pada 25 Januari 2010 dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi
ketuanya. Emil Salim adalah tokoh paling senior yang menjabat di pemerintahan
dan merupakan sedikit di antara tokoh tiga zaman yang masih aktif berkarier
hingga saat ini.
12. Prof. Dr. Saleh Afiff
Beliau merupakan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan
Indonesia pada Kabinet Pembangunan VI (1993-1998). Ia merupakan lulusan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1959. Dia juga pernah menjadi
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara merangkap wakil ketua Badan Perencanaan
dan Pembangunan Nasional pada Kabinet Pembangunan V. Lulusan Universitas
California di Berkeley,Amerika Serikat pada tahun 1967 ini terakhir menjadi pengajar
di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
13. Widjojo
Nitisastro
Maksud
pemikiran Widjojo Nitisastro tentang perkembangan ekonomi dapat diketahui bahwa
siklus gelombang turun naiknya ekonomi dunia dalam dasawarsa 1980an merupakan
bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan ekonomi. Oleh karena itu akan
senantiasa dihadapi, juga dalam dasawarsa-dasawarsa akan datang. Namun, 9 Indonesia
tidak perlu cemas menghadapinya karena kenyataan sejarah sejak tahun 1960an
sampai kini menunjukan bahwa bangsa Indonesia memiliki ketahanan dan kemampuan
mengatasi berbagi siklus krisis ekonomi ini. Syarat penting adalah berpegang
teguh pada prinsip-prinsip ekonomi dengan inner logic kehidupan ekonomi, mampu
mempengaruhi kekuatan ekonomi pasar melalui perencanaan pembangunan yang secara
sistematis, gigih dan konskuen diarahkan sasaran pembangunan yang mencakup
kepentingan sebagian besar masyarakat kita yang masih tertinggal miskin untuk
mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
14. Prof. Dr. Ali Wardhana
Lahir di Solo Jawa Tengah, 6 Mei 1928. Menyelesaikan studi S1 di
fakultas ekonomi Universitas Indonesia (UI) pada tahun 1958. Kemudian
melanjutkan studinya ke University of California di Barkeley dan
memperoleh Master of Art pada tahun 1961. Pada tahun 1962,
beliau menyelesaikan pendidikan doktoralnya dan meraih gelar Ph.D juga dari
University of California dengan judul desertasi "Monetary Policy in an
Underdeveloped Economy: With Special Reference to Indonesia".
Mantan dekan FEUI ini adalah pakar perekonomian Indonesia yang
terkemuka dan dipercaya untuk memangku jabatan penting dalam pemerintahan.
Beliau pernah menjadi Menteri Keuangan RI selama 15 tahun, yaitu antara tahun
1968-1983. Kemudian menjabat sebagai menko ekonomi, industri dan Pengawasan
Pembangunan selama 5 tahun, yaitu antara tahun 1967 sampai 1978. Pada bulan
september 1971 beliau terpilih sebagai ketua Bord of Governors Bank Dunia dan
Dana Moneter Internasional untuk periode 1971/1972.
Beberapa karya Ilmiah baik nasional maupun internasional yang
telah beliau publikasikan antara lain: "Foreign Exchange and its
Implications in Indonesia", ekonomi dan keuangan Indonesia (Oktober 1957);
"Beberapa segi transmigrasi spontan di Indonesia", Ekonomi dan
Keuangan Indonesia (Februari 1957); "Inflasi dan ketegangan-ketegangan
Strukturil", lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan (1965); "Beberapa
catatan mengenai tindakan pemerintah dibidang ekonomi moneter", Seminar
KAMI (1966); "Anggaran moneter: Alat Stabilisasi atau Inflasi",
Lembaga Ekonomi dan Kemasyarakatan(1966), "Economic Development and the
Availability of Special Funds", Statement at the Annual Meeting of the
Asian Development Bank meeting of the Asian Development Bank (1970).
15. Rizal Ramli
Adalah seorang ahli ekonomi dan politisi Indonesia. Ia pernah
menjabat Menteri Koordinator bidang Perekonomian dan Menteri Keuangan pada
Kabinet Persatuan Nasional dimasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid.
Pengagum Einstein ini sempat menikmati bangku kuliah di jurusan Teknik Fisika -
Institut Teknologi Bandung, tetapi akhirnya mendapatkan gelar doktor ekonomi
dari Boston University pada tahun 1990. Ia adalah salah satu ahli ekonomi
Indonesia yang dipercaya menjadi penasehat ekonomiPBB bersama ekonom
Internasional lainnya seperti peraih Nobel Ekonomi, Prof. Amartya Sen dari Harvard
University.
0 komentar:
Post a Comment