KONSEP LABA
Laba Ekonomi
Para ahli ekonomilah yang sebenarnya memulain membahas konsep laba ini, kemudian profesi akuntan mengikutinya. Sifat-sifat laba ekonomi mencakup tiga tahap, yaitu.
1. Physical Income yaitu konsumen barang dan jasa pribadi yang sebenarnya memberikan kesenangan fisik dan pemenuhan kebutuhan, laba jenis ini tidak dapat diukur.
2. Real Income adalah ungkapan kejadian yang memberikan peningkatan terhadap kesenangan fisik. Ukuran yang digunakan adalah biaya hidup (cost of living ).
3. Money Income merupakan hasil uang yang diterima dan dimaksudkan untuk konsumsi dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Capital Maintenance Concept
Menurut konsep ini laba baru disebut ada setelah modal yang dikeluarkan tetap masih ada atau biaya telah tertutupi atau pengembalian modal return of capital.
Konsep ini dapat dinyatakan baik dalam ukuran uang (unit of money) yang disebut financial capital atau dalam ukuran tenaga beli (general purchasing power) yang disebut physical capital.
Berdasarkan kedua konsep ini, konsep capital maintenance menghasilkan 4 konsep :
A. Financial Capital
1. Money Maintenance
Modal yang ditanamkan pemilik tetap terpelihara, laba adalah perubahan net asset dengan menyesuaikan transaksi modal yang dijabarkan dalam ukuran uang. (konsep ini yang dianut dengan konsep konvensional).
2. General Purchasing Power Money Maintenance
Tenaga beli dari modal yang diinvestasikan pemilik tetap dipertahankan sehingga menurut konsep ini laba adalah perubahan net asset setelah disesuaikan transaksi modal yang diukur dengan tenaga beli yang sama.
konsep ini sama dengan GPLA (General Price Level Adjusted) Histprical Cost Accounting.
B. Physical Capital
1. Productive Capcity Maintenance
Kapasitas produksi perusahaan dipertahankan, dimana kapasitas produksi dapat diartikan sebagai kapasitas fisik, kapasitas untuk berproduksi, volume barang dan jasa yang sama dan kapasitas memproduksi nilai barang dan jasa yang sama. (konsep ini sama dengan Current Value Accounting)
2. General Purchasing Power, Productive Capacity Maintenance
Menurut konsep ini kapasitas produksi fisik perusahaan yang diukur dalam unit tenaga beli yang sama dipertahankan. (Konsep ini serupa dengan GPLA Current Value Accounting)
Laba Akuntansi
Menurut akuntansi yang dimaksud dengan laba akuntansi itu adalah perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi pada periode tertentu dihadapkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan pada period tersebut. Menurut Belkaoui, definisi tentang laba mengandung lima sifat berikut.
1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi, yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.
2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat “periodik” laba artinya merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.
3. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip revenue yang memerlukan batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.
4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam bentuk biaya historis yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan hasil tertentu.
5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip matching artinya hasil dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang sama.
Kelebihan dari konsep laba akuntansi sebagai berikut.
1. Dapat terus-menerus ditelusuri dan diuji.
2. Karena perhitungannya didasarkan pada kenyataan yang terjadi (fakta) dan dilaporkan secara objektif, perhitungan laba ini dapat diperiksa (verifiability).
3. Memenuhi prinsip conservatisme, karena yang diakui hanya laba yang direalisasi dan tidak memperhatikan perubahan nilai.
4. Dapat dijadikan sebagai alat kontrol oleh manajemen dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
Jika ada kelebihan maka terdapat pula kelemahannya, yaitu.
1. Perubahan tingkat harga telah mengubah arti laba yang diukur berdasarkan nilai historis sehingga perubahan nilai uang atau tingkat inflasi belum diperhitungkan dalam laporan keuangan.
2. Sulit mengakui kebenaran jika dilakukan perbandingan. Hal ini timbul karena perbedaan dalam metode menghitung cost, perbedaan waktu antara realisasi hasil dan biaya.
3. Penerapan prinsip realisasi, historical cost dan conservatisme dapat menimbulkan salah pengertian terhadap data yang disajikan.
Money Income berbeda dengan Accounting Income. Accounting Income adalah perbedaan antara realisasi penghasilan yang berasal dari transaksi perusahaan pada periode tertentu dikurangi biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan penghasilan itu.
1. Modal (Capital)
Modal adalah aktiva bersih. Laba menaikkan modal atau aktiva bersih. Laba adalah arus kekakayaan sedangka modal adalah simpanan kekayaan.
- Modal dikatakan financial capital, dimana tekanannya adalah nilai uang dari aktiva dikurangi dengan nilai kewajiban yang merupakan kontribusi pemilik kepada perusahaan.
- Modal dikatakan physical capital, disini difokuskan pada kemampuan fisik dari modal itu untuk memproduksi barang dan jasa bukan pada nilai uangnya. Ukurannya adalah kapasitas produksi dari aktiva yang dimiliki.
2. Replacement Cost Income
- Current operating profit yang dihitung dari pengurangan biaya pengganti (replacement cost) dari penghasilan.
- Realized holding gain and loss yang dihitung dari perbedaan antara replacement cost dari barang yang dijual dengan biaya historis dari barang yang sama.
Contoh Soal Capital Maintenance Concept
PT Gunadarma memiliki kekayaan bersih sebesar Rp 15.000.000,00 pada tanggal 1 januari 2012 dan pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp 25.000.000,00. Untuk mempertahankan kapasitas produksi fisik perusahaan yang sebenarnya, diperlukan biaya Rp 17.500.000,00 sedangkan tingkat harga umum naik 10% selama periode itu.
Hitunglah laba menurut konsep capital maintenance !!!!
1. Money Maintanence
Net Asset 31 Desember 2012 Rp 25.000.000,00
Net Asset 01 januari 2012 Rp 15.000.000,00 -
Laba Rp 10.000.000,00
2. GPP-Money Maintenance
Net Asset 31 Desember 2012 Rp 25.000.000,00
Net Asset 01 Januari 2012 Rp 15.000.000,00
Penyesuaian GPL
10% X Rp 15.000.000,00 Rp 1.500.000,00 -
Rp 16.500.000,00 –
Laba Rp 8.500.000,00
3. Productive Capacity Maintenance
Net Asset 31 Desember 2012 Rp 25.000.000,00
Bagian yang diperlakukan untuk mempertahankan
Kapasitas perusahaan Rp 17.500.000,00 -
Laba Rp 7.500.000,00
4. GPP Productive Capacity Maintenance
Net Asset 31 Desember 2012 Rp 25.000.000,00
Bagian yang diperlakukan untuk mempertahankan
Kapasitas perusahaan Rp 17.500.000,00
Penyesuaian GPL
10% X Rp 17.500.000,00 Rp 1.750.000,00 –
Rp 19.250.000,00 –
Laba Rp 5.750.000,00
0 komentar:
Post a Comment