MAKALAH
AKUNTANSI SEKTOR
PUBLIK
Oleh :
NURCHALIS
Fakultas ekonomi
Universitas Serambi
Mekkah
Banda aceh 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
nabi besar Muhammad SAW, kepda keluarganya, sahabatnya, dan tak lupa kepada
kita selaku umatnya sampai akhir zaman.
Dengan selesainya makalah ini penulis harapkan dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya
bagi yang membaca.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak
kekurangannya, maka dari itu apabila ada kritikan dan saran yang sifatnya
Banda aceh, 25 Maret 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Akuntansi
keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansisebagai
penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal organisasi. Disektor public,
kebutuhan akan infprmasi akuntansi semakin tinggi seiringdengan semakin
meningkatnya akuntabilitas publik dan transparansi oleh lembaga –lembaga
publik. Laporan keuangan sektor publik menjadi instrument utama
untukmenciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuangan
sektor publikyang relevan dan handal, maka diperlukan standar akuntansi
keuangan sector publikdan system akuntansi sector publik. Pengembangan standar
akuntansi keuangan sector publik merupakan suatu yang sangat krusial, karena
kualitas srndar akuntansi secaralangsung akan mempengaruhi kualitas laporan
keuangan. Dengan demikian pada bahan ajar ini perlu dikembangkan system
akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan keuangan yang dapat
dupertanggung jawabkan.
Pemahaman
sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang
mengakumulasi "utang sektor publik" dan "permintaan pinjaman
sektor publik" untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari
sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor
publik.
Dari berbagai
buku lama terbitan Eropa Barat, akuntansi sektor publik disebut akuntansi
pemerintahan. Dan diberbagai kesempatan disebut juga sebagai akuntansi keuangan
publik. Berbagai perkembangan terakhir, sebagai dampak penerapan daripada
accrual base di Selandia Baru, pemahaman ini telah berubah.
1.2 Tujuan
Penulisan
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, diharapkan mahasiswa
dapatmemahami dan menjelaskan secara detail tentang masalah-masalah berikut ini
:
1) Memahami konsep
dan teori Akuntansi Keuangan Sektor Publik.
2) Memahami dan
menjelaskan standar Akuntansi Keuangan Sektor Publik,
3) Dapat memahami dan menjelaskan Tehnik Akuntansi Keuangan
Sektor Publik
4) Dapat memahami dan menjelaskan Sistem Akuntansi Keuangan
Sektor Publik
1.3 Rumusan
Masalah
A. Pengertian
Akuntansi Organisasi Sektor public..?
B. Pengguna
laporan Keuangan Di Organisasi Sektor Publik ?
C. Hak Dan
Kewajiban Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik ?
D. Tujuan
Danfunsi laporan Keuangan Sektor Publik ?
E.
Akuntansi manajemen dan Akuntansi keuangan Di Organisasi Sektor Publik ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Akuntansi Organisasi Sektor Publik
Akuntansi
sektor publik didefinisikan sebagai akuntansi dana masyarakat. Akuntansi dana
masyarakat dapat diartikan sebagai: "... mekanisme teknik dan analisis
akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat". Dari definisi
tersebut perlu diartikan dana masyarakat sebagai dana yang dimiliki oleh
masyarakat - bukan individual, yang biasanya dikelola oleh organisasi
-organisasi sektor publik, dan juga pada proyek-proyek kerjasama sektor publik
dan swasta.
Di Indonesia,
akuntansi sektor publik dapat didefinisikan: "... mekanisme teknik dan
analisis akuntansi yang diterapkan pada pengelolaan dana masyarakat di
lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen dibawahnya, pemerintah
daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama
sektor publik dan swasta".
Akuntansi
Sektor Publik mempelajari bagaimana akuntansi di sebuah organisasi Sektor
Publik. Organisasi sektor publik berbeda dengan sektor privat yang berorientasi
pada laba. Organisasi sektor publik memiliki tujuan beragam sesuai dengan misi
yang diemban organisasi tersebut. Bentuk organisasi sektor publik diantaranya
adalah organisasi pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Yayasan dan
lain-lain. Perbedaan tujuan organisasi tersebut menyebabkan bentuk pelaporanya
berbeda karena akuntabilitas yang dituntut oleh stakeholder berbeda. Tujuan
pelaporan diarahkan pada tujuan pertanggungjawaban pelaksanaan tujuan
organisasi tersebut.
Akuntansi
Sektor Publik akan membahas karakteristik organisasi sektor publik, standar akuntansi untuk organisasi sektor publik,
pelaporan akuntansinya dan akuntansi manajemen sektor publik. Akuntansi sektor
publik memiliki kaitan erat dengan penerapan dan perlakuan akuntansi pada
domain publik yang memiliki wilayah lebih luas dan kompleks dibandingkan sektor
swasta atau bisnis. Keluasan wilayah publik tidak hanya disebabkan keluasan
jenis dan bentuk organisasi yang berada di dalamnya, tetapi juga kompleksitas
lingkungan yang mempengaruhi lembaga-lembaga publik tersebut. Secara
kelembagaan, domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan
(Pemerintah Pusat dan Daerah serta unit kerja pemerintah), perusahaan milik
negara dan daerah (BUMN dan BUMD), yayasan, universitas, organisasi politik dan
organisasi massa, serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Jika dilihat
dari variabel lingkungan, sektor publik tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
ekonomi, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti politik,
sosial, budaya, dan historis, yang menimbulkan perbedaan dalam pengertian, cara
pandang, dan definisi. Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat
dipahami sebagai entitas yang aktivitasnya menghasilkan barang dan layanan
publik dalam memenuhi kebutuhan dan hak publik.
American
Accounting Association (1970) dalam Glynn (1993) menyatakan bahwa tujuan akuntansi
pada organisasi sektor publik adalah memberikan informasi yang diperlukan agar
dapat mengelola suatu operasi dan alokasi sumber daya yang dipercayakan kepada
organisasi secara tepat, efisien, dan ekonomis, serta memberikan informasi
untuk melaporkan pertanggung-jawaban pelaksanaan pengelolaan tersebut serta
melaporkan hasil operasi dan penggunaan dana publik. Dengan demikian, akuntansi
sektor publik terkait dengan penyediaan informasi untuk pengendalian manajemen
dan akuntabilitas.
Z.2 Pengguna Laporan Keuangan Sektor Publik
Pemakai laporan keuangan sektor publik Menurut SAP Standar
Akuntansi Publik (SAP)
a. masyarakat
b. para wakil
rakyat, lembaga pengawas, dan lembaga pemeriksa
c. pihak yg
memberi dan berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman.
d. pemerintah
Menurut Drebin et. al (1981):
Pembayar pajaK Pemberi dana bantuan Investor Pengguna jasa Karyawan/pegawai
Pemasok Dewan legislatif Manajemen Pemilih Badan pengawas.
1.3 Hak Dan Kebutuhan
Pemakai Laporan Keuangan Sektor Publik
1. Hak untuk mengetahui (right to know):
- Mengetahui kebijakan pemerintah
- Mengetahui keputusan yang diambil pemerintah
- Mengetahui alasan dilakukannya suatu kebijakan dan keputusan
tertentu
2. Hak untuk diberi informasi (right to be informed)
Hak untuk diberi penjelasan terbuka atas
permasalahan-permasalahan tertentu yang menjadi perdebatan publik.
3. Hak untuk didengan aspirasinya (right to be heard and to
listened to).
Kebutuhan informasi pemakai laporan keuangan pemerintah,
yaitu:
a. Masyarakat
pengguna pelayanan publik membutuhkan informasi atas biaya, harga, dan kualitas
pelayanan yang diberikan.
b. Masyarakat
pembayar pajak dan pemberi bantuan ingin mengetahui keberadaan dan penggunaan
dana yang telah diberikan.
c. Kreditor dan
investor membutuhkan informasi untuk menghitung tingkat resiko, likuiditas, dan
solvabilitas.
d. Parlemen dan
kelompok politik memerlukan informasi keuangan untuk melakukan fungsi
pengawasan, mencegah terjadinya laporan yang bias atas kondisi keuangan
pemerintah, dan penyelewengan keuangan negara.
e. Manajer
publik membutuhkan informasi akuntansi sebagai komponen sistem informasi
manajemen untuk membantu perencanaan dan pengendalian organisasi.
f. Pegawai
membutuhkan informasi atas gaji dan manajemen kompensasi.
1.4 Tujuan Dan Fungsi
Laporan Keuangan Sektor Publik
Tujuan dan fungsi laporan keuangan secara umum adalah :
1. Kepatuhan dan
Pengelolaan (compliance and stewardship)
Laporan keuangan digunakan untuk memberikan jaminan kepada
pengguna laporan keuangan dan pihak otoritas penguasa agar pengelolaan sumber
daya sesuai dengan ketentuan hokum dan peraturan yang ditetapkan.
2. Akuntabilitas
dan Pelaporan Retrospektif (accountability and retrospective reporting) Laporan
keuangan digunakan untuk memonitor kinerja dan mengevaluasi manajemen,
memberikan dasar untuk mengamati trend antar kurun waktu, pencapaian atas
tujuan yang ditetapkan, dan membandingkannya dengan kinerja organisasi lain
yang sejenis jika ada.
3. Perencanaan
dan Informasi Otorisasi (planning and authorization information) Laporan
keuangan berfungsi untuk memberikan dasar perencanaan kebijakan dan aktivitas
dimasa dating, juga memberikan informasi pendukung mengenai otorisasi
penggunaan dana.
4. Kealangsungan
organisasi (viability)
Laporan keuangan berfungsi untuk membantu pembaca dalam
mementukan apakah suatu organisasi atau unit kerja dapat meneruskan menyediakan
barang dan jasa (pelayanan) dimasa mendatang.
5. Hubungan
Masyarakat (public relation)
Laporan keuangan berfungsi untuk memberikan kesempatan
kepada organisasi untuk mengemukakan pernyataan atas presentasi yang dicapai
kepada pemakai yang dipengaruhi karyawan dan masyarakat, juga sebagai alat
komunikasi antara public dan pihak yang berkepentingan.
6. Sumber fakta
dan gambaran (source of facts and figures)
Bagi organisasi pemerintahan, tujuan umum akuntansi dan
Laporan keuangan adalah :
1. Memberikan
informasi guna pembuatan keputusan ekonomi, sosial dan politik serta sebagai
bukti pertanggungjawaban dan pengelolaan.
2. Memberikan
informasi guna mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional.
Laporan keuangan untuk mendukung pembuatan keputusan
ekonomi, sosial, dan politik meliputi informasi yang digunakan untuk :
a. Membandingkan
kinerja keuangan actual denga yang dianggarkan.
b. Menilai
kondisi keuangan dan hasil – hasil operasi.
c. Membantu
meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang terkait dengan
masalah keuangan dan ketentuan lainnya.
d. Membantu dan
mengevaluasi efisiensi dan efektivitas.
Dalam konteks
akuntansi sektor publik, jenis informasi yang diberikan untuk pengambilan
keputusan adalah terbatas pada informasi yang bersifat financial saja.
Informasi financial disini adalah informasi yang dapat diukur dengan satuan
monometer. Secara rinci tujuan akuntansi dan laporan keuangan organisasi
pemerintah adalah :
a. Menentukan
dan memprediksi aliran kas, saldo neraca, dan kebutuhan sumber daya finansial
jangka pendek unit pemerintah.
b. Menentukan
dan memprediksi kondisi ekonomi suatu unit pemerintah dan perubahan – perubahan
yang terjadi di dalamnya.
c. Memonitor
kinerja, kesesuaiannya dengan peraturan perundang – undangan, kontrak yang
telah disepakati, dan ketentuan lain yang disyaratkan.
d. Memberikan
informasi untuk perencanaan dan penganggaran, serta untuk memprediksi pengaruh
akuisisi dan alokasi sumber daya terhadap pencapaian tujuan operasional.
e. Memberikan
informasi untuk mengevaluasi kinerja manajerial dan organisasional :
· Untuk
menentukan biaya program, fungsi, dan aktivitas sehingga memudahkan analisis
dan melakukan perbandingan dengan criteria yang telah ditetapkan, membandingkan
dengan kinerja periode – periode sebelumnya, dan dengan kinerja unit pemerintah
lain
· Untuk
mengevaluasi tingkat ekonomi dan efisiensi operasi, program, aktivitas, dan
fungsi tertentu di unit pemerintah
· Untuk
mengevaluasi hasil suatu program, aktivitas, dan fungsi serta efektivitas
terhadap pencapaian tujuan dan target
· Untuk
mengevaluasi tingkat pemerataan (equality) dan keadilan (equity)
2.5 Akuntansi Manajemen Dan Akuntansi Keuangan Disektor
Publik.
Peran utama
akuntansi manajemen sektor publik adalah menyediakan informasi akuntansi yang
akan digunakan oleh manajer sektor publik dalam melakukan fungsi perencanaan
dan pengendalian organisasi. Informasi akuntansi diberikan sebagai alat atau
sarana untuk membantu manajer menjalankan fungsi-fungsi manajemen sehingga
tujuan organisasi dapat tercapai.
Akuntansi manajemen merupakan
bagian dari suatu sistem pengendalian manajemen yang integral. Institute of
Management Accountants (1981) mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai suatu
proses pengidentifikasian, pengukuran, pengakumulasian, penganalisaan,
penyiapan, pengintepretasian, dan pengkomunikasian informasi finansial yang
digunakan oleh manajemen perencanaan, evaluasi, dan pengendalian organisasi
serta untuk menjamin bahwa sumber daya digunakan secara tepat dan akuntabel.
Statements on Management Accounting 1A tentang definisi
akuntansi manajemen, dipaparkan sebagai berikut:
“The Process of identification,
measurement, accumulation, analysis, preparation, interpretation, and
communication of financial information used by management to plan, evaluate,
and control within an organization and to assure appropriate use of and
accountability for its resources.”
Chartered Institute of Management
Accountants (1994) dalam Jones dan Pandlebury (1996) membuat definisi yang
lebih luas daripada definisi yang dikeluarkan oleh Institute of Management
Accountants, terutama dalam hal luas informasi yang diberikan. Chartered
Institute of Management Accountants mendefinisikan akuntansi manajemen sebagai
suatu bagian integral dari manajemen yang terkait dengan pengidentifikasian,
penyajian, dan pengintepretasian informasi yang digunakan untuk:
1. Perumusan
strategi
2. Perencanaan dan
pengendalian aktivitas
3. Pengambilan
keputusan
4. Pengoptimalan penggunaan sumber daya
5. Pengungkapan
(disclosure) kepada shareholders dan pihak luar organisasi
6. Pengungkapan
kepada karyawan
7. Perlindungan
aset
Pada dasarnya
prinsip akuntansi manajemen sektor publik tidak banyak berbeda dengan prinsip
akuntansi manajemen yang diterapkan pada sektor swasta. Akan tetapi, harus
diingat bahwa sektor publik memiliki perbedaan sifat dan karakterisitik dengan
sektor swasta, sehingga penerapan teknik akuntansi manajemen sektor swasta
tidak dapat diadopsi secara langsung tanpa modifikasi.
Peran utama
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan informasi
akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi. Dalam organisasi sektor publik,
perencanaan dimulai sejak dilakukannya perencanaan stratejik, sedangkan
pengendalian dilakukan terhadap pengendalian tugas (task control). Peran
akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik meliputi:
a. Perencanaan
stratejik
b. Pemberian
informasi biaya
c. Penilaian
investasi
d. Penganggaran
e. Penentuan
biaya pelayanan (cost of services) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services)
f. Penilaian
kinerja
1. Perencanaan Stratejik
Pada tahap
perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif
program yang dapat mendukung strategi organisasi. Peran akuntansi manajemen
adalah memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of
program) dan beberapa biaya suatu aktivitas (cost of activity), sehingga
berdasarkan informasi akuntansi tersebut manajer dapat menentukan berapa
anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi
manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama yaitu
efisiensi biaya, kualitas produk, dan pelayanan (cost, quality and services).
Untuk dapat menghasilkan kualitas pelayanan publik yang tinggi dengan biaya
yang murah, pemerintah harus mengadopsi sistem informasi akuntansi manajemen yang
modern. Namun tetap, terdapat sedikit perbedaan antara sektor swasta dengan sektor publik dalam hal penentuan
biaya produk/pelayanan (product costing). Hal tersebut disebabkan sebagian
besar biaya pada sektor swasta cenderung merupakan engineered cost yang
memiliki hubungan secara langsung dengan
output yang dihasilkan, sementara biaya pada sektor publik sebagian besar
merupakan discretionary cost yang ditetapkan di awal periode anggaran dan
sering tidak memiliki hubungan langsung antara aktivitas yang dilakukan dengan
output yang dihasilkan. Kebanyakan output yang dihasilkan di sektor publik
merupakan intangible output yang sulit diukur.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam akuntansi sektor publik dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
· Biaya Input: Biaya
input adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan. Biaya
input bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
· Biaya output: Biaya
output adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga sampai ke
tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output diukur dengan berbagai
cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
· Biaya proses: Biaya
proses dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi. Biaya diukur dengan
mempertimbangkan fungsi organisasi.
3. Penilaian investasi
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih
rumit dibandingkan dengan di sektor swasta. Teknik-teknik penilaian investasi
yang digunakan di sektor swasta didesain untuk organisasi yang berorientasi
pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi yang tidak
berorientasi pada laba, sehingga terkadang teknik-teknik tersebut tidak dapat
diterapkan untuk sektor publik. Di samping itu sulit untuk mengukur output yang
dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan di masa depan dalam ukuran
finansial (expected return) tidak dapat (sulit) dilakukan.
Penilaian
investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya-manfaat (cost-benefit analysis). Dalam praktiknya, terdapat kesulitan
dalam menentukan biaya dan manfaat dari suatu investasi yang dilakukan. Hal
tersebut karena biaya dan manfaat yang harus dianalisis tidak hanya dilihat
dari sisi finansialnya saja akan tetapi harus mencakup biaya sosial (social
cost) dan manfaat sosial (social benefits) yang akan diperoleh dari investasi
yang diajukan. Menentukan biaya sosial dan manfaat sosial dalam satuan moneter
sangat sulit dilakukan. Oleh karena itu, penilaian investasi dengan menggunakan
analisis biaya-manfaat di sektor publik sulit dilaksanakan. Untuk memudahkan,
dapat digunakan analisis efektifitas biaya (cost-effectiveness analysis).
4. Penganggaran
Akuntansi
manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang
efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi sumber
daya publik, alat distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen
merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of services) dan
penentuan tarif pelayanan (charging for services)
Akuntansi
manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan untuk
memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai
jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan. Tuntutan
agar pemerintah meningkatkan mutu pelayanan dan keluhan masyarakat akan
besarnya biaya pelayanan merupakan suatu indikasi perlunya perbaikan sistem
akuntansi manajemen di sektor publik. Masyarakat menghendaki pemerintah
memberikan pelayanan yang cepat, berkualitas, dan murah. Pemerintah yang
berorientasi pada pelayanan publik harus merespon keluhan, tuntutan dan
keinginan masyarakat tersebut agar kualitas hidup masyarakat menjadi semakin
baik dan kesejahteraan masyarakat meningkat.
6. Penilaian kinerja
Penilaian
kinerja merupakan bagian dari sitem pengendalian. Penilaian kinerja dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kinerja, akuntansi
manajemen berperan dalam pembuatan indikator kinerja kunci (key performance
indicator) dan satuan ukur untuk masing-masing aktivitas yang dilakukan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Akuntansi
Sektor Publik yang kuat merupakan salah satu instrumen penting dalam penegakan
Good Governance di Sektor Publik.
Akuntansi Sektor Publik berkaitan dengan sistem pemrosesan informasi
keuangan dan pengkomunikasian informasi keuangan tersebut kepada para pemangku
kepentingan (stakeholders) Organisasi Sektor Publik. Tuntutan akan transparansi pengelolaan
keuangan pada Organisasi Sektor Publik semakin meningkat akhir-akhir ini. Transparansi informasi keuangan Organisasi
Sektor Publik sebagai bagian penting dalam penegakan Good Governance Organisasi
Sektor Publik diharapkan dapat mengurangi potensi terjadinya korupsi pada
Organisasi Sektor Publik. Penerapan
sistem akuntansi yang sehat pada Organisasi Sektor Publik erupakan suatu kebutuhan
yang tidak bisa ditunda lagi.
0 komentar:
Post a Comment